KEBERSAMAAN BUAH DARI KERINDUAN

SILATURAHIM ROHIS NUSANTARA
BANDUNG, 29-30 MARET 2013

Kegiatan utama SilatnasRohis adalah ajang untuk
berbagi pengalaman, keterampilan dan tata kelola rohis agar semakin baik.

Semangat Berbagi inilah yang kemudian menjadi dasar semangat dari seluruh rangkaian acara SilatnasRohis.

SILATURAHIM ROHIS NUSANTARA BANDUNG, 29-30 MARET 2013

SILATURAHIM ROHIS NUSANTARA BANDUNG, 29-30 MARET 2013

Kehadiran Fornusa, tentu menjadi angin segar tersendiri bagi sejumlah rohis, khususnya rohis-rohis yang baru berdiri. Seakan-akan hal tersebut menjadi jawaban atas “kesendirian” dan “ketidaktahuan” mereka tentang bagaimana sesungguhnya tata kelola organisasi rohis yang selama ini telah dilakukan oleh para pendahulu mereka.

Silaturahim Rohis Nusantara (BACA: SilatnasRohis) menjadi muara dari beragam kebutuhan, harapan dan keinginan agar terbangun Sinergi bagi terealisasinya tata kelola dan peran organisasi rohis yang lebih optimal.
SilatnasRohis yang dihadiri 1800 lebih peserta (Pengurus, Guru dan Alumni Pembina) perwakilan dari 8 provinsi dan meliputi lebih dari 60 kota/kabupaten, menjadi titik awal dimana terhimpun gagasan, ide dan harapan bagi masa depan organisasi rohis dan kontribusinya dalam membangun karakter generasi penerus bangsa
Peserta berasal dari organisasi rohis sekolah dan ditambah dengan sejumlah rohis rintisan yang dikoordinir kehadirannya oleh Ikatan rohis kota/kabupaten yang telah terbentuk, maupun diajak atas inisiatif rohis sekolah yang sudah lebih dulu berdiri.

Fornusa ; Dari Pelajar Muslim untuk Indonesia

Aktivitas Rohis (Rohani Islam) telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari aktivitas pelajar di sejumlah sekolah menengah di Indonesia. Seiring perjalanan waktu, telah berlalu belasan bahkan puluhan angkatan rohis diiringi dengan semakin meluasnya potensi yang dimiliki rohis serta alumni-alumninya.

Memasuki tahun 2005, komunikasi antar rohis semakin dimudahkan dengan kehadiran jejaring sosial yang mulai merata dan bisa diakses oleh masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan pelaku aktivitas rohis. Maka sejumlah komunitas pun bermunculan dan sejumlah Ikatan rohis yang telah terbentuk sebelumnya pun mendapatkan factor akselerasi yang selama ini belum teroptimalkan.

Waktu bergulir, memasuki tahun 2010 komunikasi antar rohis telah berjalan intens khususnya melalui akun-akun dan grup yang dibentuk oleh komunitas rohis. Hal tersebut kemudian memunculkan ide untuk semakin menguatkan ajang berbagi pengalaman dan saling menguatkan lebih dari sekedar bincang-bincang melalui jejaring sosial, akan tetapi mewujud dalam bentuk forum dan kegiatan gabungan.

Dengan kehendak Allah SWT pada hari Ahad tanggal  23 September 2013, terwujudlah harapan tersebut dengan dideklarasikannya Forum Rohis Nusantara (Fornusa) secara serentak di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Padang, Batam, Bandar Lampung, Makasar, dan kota-kota lainnya serta melibatkan tidak kurang dari 5000 orang pengurus, anggota serta alumni rohis. 

Image

Rohis untuk Indonesia

Image

Kerohanian Islam, atau dikenal dengan singkatan Rohis, mulai berkembang pada awal tahun 1990 di Sekolah Menengah Atas dan perguruan tinggi. Sekurangnya ada dua faktor yang mendorong lahirnya Rohis. Pertama, Rohis merupakan antitesa terhadap pola dan perilaku kehidupan remaja yang cenderung hedonis (mengutamakan kemewahan duniawi) dan sekuler (menempatkan agama diametral dengan aktivitas sehari-hari). Kedua, meningkatnya kesadaran dan pemahaman kaum muslimin bahwa dienul Islam merupakan pandangan hidup (way of life). Maka aplikasi ajaran Islam seharusnya meliputi seluruh aspek kehidupan.

Kehadiran Rohis di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi harus dimaknai secara positif dan penuh syukur, tidak saja oleh orang tua, juga oleh para pendidik. Para siswa yang bergabung dalam kegiatan Rohis, biasanya memiliki ciri dan karakter khas yang ditampilkan dalam kehidupan dan pergaluan mereka sehari-hari. Pertama, mereka sangat menjunjung tinggi aturan dan norma Islam. Kegigihan mereka dalam menuntut ilmu agama layak diacungi jempol, pun dengan tutur kata dan sopan santun yang mereka tunjukkan terhadap sesama teman dan terlebih kepada orang tua dan guru. Kedua, aktivitas Rohis sangat mendukung tugas-tugas akademik. Kelompok diskusi yang mereka lakukan sebagai bagian tak terpisahkan dari agenda Rohis sangat membantu prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Maka tidak mengherankan jika para aktivis Rohis senantiasa memiliki prestasi akademik yang tidak mengecewakan. Ketiga, aktivitas sosial kemasyarakatan senantiasa ditunjukan pengurus dan aktivis Rohis sebagai penghidmatan terhadap masyarakat. Kegiatan yang biasanya dilakukan adalah dengan terjun langsung membina masyarakat dalam bidang ke-Islaman, kesehatan dan pendidikan.

Jika demikian, maka kehadiran Rohis di sekolah atau institusi pendidikan merupakan angin segar dan oase atas segala kritik negatif terhadap perilaku pelajar. Mereka mampu menunjukkan bahwa di negeri ini masih ada generasi muda yang sangat menjunjung tinggi norma kehidupan dan terbebas dari godaan negatif masa remaja.

Melihat perkembangan yang mengagumkan ini tidak salah jika prototipe perilaku yang sesungguhnya diamanahkan oleh tujuan pendidikan kita, sebagaimana diuraikan dalam Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 : untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Semangat yang tersurat dan tersirat ini sungguh selaras dengan nafas dan perjuangan Rohis.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, mustahil jika kita hanya mengandalkan pada proses pendidikan yang berlangsung di kelas. Sebab, proses pengajaran di kelas sesungguhnya memiliki titik berat pada aspek kognisi, karena memiliki keterbatasan waktu dan tujuan yang harus dipenuhi pada setiap pertemuan. Selain keterbatasan ini, proses pengajaran juga masih harus mengejar beban-beban materi yang tidak sedikit.

Melihat lubang-lubang kelemahan poses pengajaran ini, maka kegiatan Rohis bisa menjadi suplemen atau pelengkap atas kekurangan yang terjadi pada proses pengajaran di kelas. Menjadikan aktivitas Rohis menjadi lebih maju dan berdaya nampaknya merupakan langkah bijak dan strategis dalam rangka menuntaskan tujuan pendidikan sebagaimana diuraikan dalam UU No. 20 tahun 2003.

Munsheed United feat. Asma Nadia – Rohis Bukan Teroris

Aku anak rohis
Selalu optimis
Bukannya sok narsis
Kami memang manis

Kubuka jendela pagi
Rasakan hangat mentari
Mulai kulangkahkan kaki
Semangat tinggi di hati

Di sekolah berprestasi
Tak lupa aku tuk mengaji
Sebagai bekal di dunia
Dan akhirat nanti…

Kami aktivis
Benci anarkis
Walau kantongku tipis
Bukan teroris

Kepada Ayah dan bunda
Baktiku selalu tercurah
Agar berkah sertamudah
Jalani semuanya Lillah

Bersama kawan lewati
hariku dengan berbagi
Syukuri dan tafakuri
Kebesaran illahi

Walau ku punya jenggot tipis
Tapi ku bangga jadi aktifis
Kumasih bisa berfikir logis
Aku Anak Rohis Anti anarkis

Munsheed United
feat Asma Nadia

Bermula dari ABC

abc Rohis

5 Agenda Aksi ABC ROHIS ; Ayo Bersama Cintai Rohis

oleh Rumah Rohis (Catatan) pada 12 Oktober 2012 pukul 21:27

Gerakan ini lahir sebagai bantahan terhadap fitnah media terhadap Rohis pada awal September 2012 lalu.

Pertanyaan yang berkembang saat tuduhan yang menyakitkan tersebut diarahkan kepada rohis adalah, seberapa sanggup rohis menanggung dan menjawab tuduhan tersebut?

Maka dilakukanlah aksi serempak di Indonesia. Di Bandung, tajuk yang diusung adalah gerakanABC ROHIS; Ayo Bersama Cintai Rohis sebagai bentuk gerakan agar rohis punya barisan pendukung.

Rohis bergerak memperluas lingkaran dukungan agar jangan sebatas di kalangan siswa saja, sehingga manakala tudingan kembali diarahkan kepada rohis, maka yang membela bukan cuma rohis.. tapi juga teman-teman non rohis, orang tua, guru, masyarakat, dan siapapun yang simpatik terhadap kegiatan rohis di sekolah.

Goal akhirnya adalah, bagaimana rohis bisa menjadi organisasi yang dikenal luas kontribusinya, serta hadir di semua sekolah, sebagaimana Pramuka, PMR, atau Paskibra.

Dukung gerakan kami dengan melakukan langkah ‘5 AKSI ROHIS‘ di sekolahmu..

  1. Testimoni ROHIS! gali dan sebarluaskan dukungan positif tentang rohis dari orang tua anak rohis, guru, kepala sekolah, tokoh, bahkan pejabat publik yang sudah merasakan manfaat rohis.
  2. Respon ROHIS! yaitu aktivis rohis senantiasa terdepan untuk peduli terhadap isu-isu seputar permasalahan remaja, seperti tawuran, narkoba, aliran sesat, dll.
  3. Mitra ROHIS! yaitu rohis sebagai mitra sekolah, orang tua murid, dan pelajar juga sebagai tempat mengadu pertama untuk membantu mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di kalangan pelajar.
  4. Tata ROHIS! yaitu mulai menata rapi secara organisasi dan administrasi rohis disekolah.
  5. Media ROHIS! yaitu media yang dibuat dan dibagikan (semoga bisa gratis) kepada siapa pun yang kita temui, agar semakin banyak yang mengenal rohis.

InsyaAllah dengan itu rohis kita bisa terus eksis seterusnya, semangat.. AllahuAkbar!